Memasuki umur tiga bulan, murai batu muda telah memiliki bulu lengkap, berwarna mengkilap, dan ekornya mulai panjang. Untuk menjaga pertumbuhan badan yang bagus, murai batu muda harus diberi makan yang cukup dan mengandung protein tinggi. Kekurangan kandungan zat gizi pada makanan akan mempengaruhi pertumbuhan murai batu sehingga kelihatan kerdil (kecil).
Anakan murai batu yang telah berumur enam bulan telah memasuki masa remaja. Murai batu yang telah remaja tersebut biasanya sudah mulai menampakkan kicauan yang merdu (walaupun suaranya masih kecil) dan ekornya sudah tampak panjang. Dengan bertambahnya umur, suara kicauan anakan murai batu tersebut akan bertambah keras dan ekornya bertambah panjang.
Murai batu remaja yang telah menginjak masa dewasa tetap perlu diberi makanan yang memiliki komposisi karbohidrat, protein, dan mineral yang tinggi. Pemberian makanan buatan hanya sebagai tambahan bila pakan alami sedang sulit didapatkan. Namun, pakan alami untuk murai batu harus tetap tersedia walaupun hanya sejumlah sedikit. Hal ini untuk menjaga kualitas suara murai batu.
Pada umur sepuluh bulan, murai batu yang berkualitas baik biasanya telah menampakkan tanda-tanda birahi. Murai batu yang telah berumur 10 bulan sudah dapat diseleksi sebagai calon indukan untuk ditangkarkan atau dipelihara dalam sangkar secara individual untuk dijual kepada konsumen.
Murai batu yang akan dijadikan calon indukan untuk ditangkarkan sebaiknya yang memiliki suara istimewa (suara bagus) dan tetap dipelihara dalam sangkar. Murai batu yang dipilih sebagai calon indukan tersebut segera dijodohkan agar menginjak umur satu tahun telah siap untuk kawin dan bertelur.